LAPORAN
HASIL STUDY TOUR
KE
BALI
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Guru
Pengampu
Doni
Tridadi,S.Pd

Disusun
oleh :
Nama
: Anindia Novie Andini
Kelas : XI-IPA 4
No : 03
NIS : 3569
SMA
NEGERI 2 MRANGGEN
TAHUN
AJARAN 2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN
Penyusun
Nama : Anindia Novie Andini
Kelas
: XI IPA 4
Karya tulis ini telah
disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 2 Mranggen pada
Hari :
Tanggal :
Wali Kelas XI IPA - 4, Guru
Pembimbing,
Dra.
H. Soeharni Doni
Tridadi,S.Pd
NIP 196812061993032008
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMA Negeri 2 Mranggen
Drs.
Siswandi, M.Pd.
NIP 19630321
198903 1 012
I
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
v Hidup tanpa mempunyai tujuan sama seperti "
Layang-layang putus" Miliki tujuan dan percayalah anda dapat mencapainya.
v Jangan menyalahkan apapun atas keinginan kamu
yang belum terwujud. Dari pada menunggu, lebih baik kamu berusaha
mewujudkannya.
v Langkah pertama menuju kebahagian adalah
memutuskan apa yang kamu mau, kemudian lakukan.
v Sukses dicapai dengan mengembangkan kelebihan
kita bukan dengan menghilangkan kelemahan.
v Jangan takut gagal, karena kegagalan membuat
kita semakin kuat dan tangguh.
v Terkadang kita perlu kehilangan untuk kembali
mengerti arti dari menemukan dan memiliki.
v Setiap cerita selalu punya akhir. Tetapi dalam
kehidupan sebuah akhir hanyalah sebuah awal yang baru.
v Segala sesuatau ada harganya, jadi jangan
cengeng dalam menghadapi kehidupan
Karya tulis ini kami persembahkan kepada
:
1.Bapak Drs.H.Siswandi,M.Pd. selaku Kepala SMA N 2
Mranggen.
2.Bapak Hadi Prayitno,S.Pd selaku pembimbing dalam bus 1 dan selaku
ketua panitia.
3. Bapak Doni Tridadi selaku guru pengampu mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan pembimbing dalam bus 1.
4. Bapak / Ibu guru SMA N 2 Mranggen.
5. Ayah dan Ibu penulis.
6. Teman-teman dan adik-adik kelas yang tercinta.
II
PRAKATA
Puji
syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena saya dapat menyelesaikan
laporan karya wisata yang ditugaskan kepada saya. Laporan yang saya buat ini
berjudul “LAPORAN HASIL STUDY TOUR KE BALI”.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu jika melakukanya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih pada :
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu jika melakukanya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih pada :
1. Bapak Drs.H.Siswandi,M.Pd. selaku Kepala SMA N 2
Mranggen sekaligus penanggung jawab dalam pembuatan karya tulis ini.
2. Bapak David Yudi,S.Pd dan ibu Lina Ari,S.Pd.
selaku pembimbing dalam bus 5 yang telah memberi bimbingan dan pengarahan
kepada penulis baik materiil maupun imateriil.
3. Bapak Hadi Prayitno,S.Pd. selaku ketua panitia
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Ibu Dra. H. Soeharni selaku walikelas XI IPA-4.
5. Bapak Doni
Tridadi selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
6. Bapak /
Ibu guru SMA N 2 Mranggen yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
7. Orang tua
Penulis yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Selain itu saya juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dan mendukung saya
dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Dalam
menyelesaikan kegiatan ini, saya menyadari akan kekurangan serta hasil yang
jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya senantiasa mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk memperbaiki karya tulis ini.
Saya mengharapkan agar karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
III
DAFTAR
ISI
Halaman Pengesahan
................................................................................................I
Motto dan Pengesahan
............................................................................................. II
Prakata................................................................................................................... .. III
Daftar
isi................................................................................................................... IV
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ...............................................................................................1
C.
Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
D.
Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 2
E.
Sistematika Laporan ............................................................................................. 3
BAB
II HASIL PENGAMATAN
A. Bali Sebagai
Pulau Dewata .................................................................................. 4
B. Letak
Geografis Bali ............................................................................................ 4
C. Topografi............................................................................................................... 5
D. Penduduk Bali
..................................................................................................... 5
E. Objek Wisata ........................................................................................................ 6
BAB
III PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B.Saran ..................................................................................................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................24
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan
(Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun
domestik datang mengunjungi pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh
keindahan alamnya saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat
Bali yang begitu kental dan terjaga oleh masyarakatnya meskipun banyak
kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba
untuk menggambatkan kebudayaan masyarakat Bali dan obyek wisata yang menarik di
Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang keindahan
dan kebudayaan di pulau Bali yang mampu memperkenalkan namanya hingga
mancanegara dan menjadi salah satu pulau terindah di Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Dimanakah letak Pulau Bali?
2. Apa
saja obyek wisata di Pulau Bali?
3. Apa
perbedaan Bali dengan Pulau lain?
4. Apa
yang membuat Bali begitu menarik?
5. Apa
manfaat dari kunjungan ke Pulau Bali?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulis menyusun karya tulis ini :
o
Untuk memenuhi tugas
dari guru mapel Bahasa Indonesia
o
Untuk menambah wawasan
tentang kebudayaan Bali
o
Agar siswa bangga akan
Tanah airnya
o
Meningkatkan tekad
untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
o
Mengenal adat dan
kebudayaan lain yang berada diwilayah Indonesia
D.
Teknik
Pengumpulan Data
a. Metode
Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati objek dengan langsung dan pandu oleh pemandu
wisata.
b. Metode
Interview (Metode Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan pemandu wisata atau dengan cara
diskusi.
c. Metode
Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dari buku perpustakaan yang
isinya berkaitan dengan kepariwisataan di Bali.
E.
Sistematika Penulisan
Untuk
mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui isi karya tulis ini secara
utuh, maka penulis menyusun karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut
:
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
PRAKATA
DAFTAR
ISI
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Teknik Pengumpulan Data
E.
Sistematika Laporan
Bab
II Hasil Pengamatan
A. Bali Sebagai Pulau Dewata
B. Letak Pulau
Bali
C. Topografi
D. Penduduk Bali
E. Objek Wisata
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI” dalam
bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti
“Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu
siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam
mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut
Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri
yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara
khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.
B.
Letak Pulau Bali
Pulau
Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang
153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau
Jawa.
Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″
Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan
lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha
dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4
(empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau
Beratan atau
Bedugul, Buyan, Tamblingan,
dan Batur.
Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Luas wilayah Provinsi
Bali adalah 5.636,66 km2 atau
0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali
terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas
wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
C. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang
pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung
merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung
panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di
antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung
Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220
m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya
pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2
(dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit
dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha,
lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas
190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi
Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu :
Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan
Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.
D. Penduduk Bali
Penduduk
Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama
Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain
dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan.
Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah
Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor
pariwisata.
Bahasa
Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali,
dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali
adalah bilingual atau bahkan trilingual.
F. Objek Wisata
A. Objek Wisata Tanah Lot
SEJARAH
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah
Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai
(bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah
ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih
kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
LOKASI
Obyek
wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan,
sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pure Tanah Lot terdapat sebuah
pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini
menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset),
turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset
di sini.
B. Objek Wisata Teman Joger
Dulu
(sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum
pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh
siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk
memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl.
Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar
di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan
untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan
toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti
Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan
lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada
pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota
Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap
"lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau
secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko
kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".
Dari
seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari)
memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan
bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi
sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya
sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang
akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan
lima huruf berbunyi JOGER itu
memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang
lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah
itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati
kami yang terdalam untuk mengenang
dan/atau menghargai kebaikan Mr.
Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee,
Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $
20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery
Kusdarijati), di mana nama JOGER
(huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau
"EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama
depan saya JOseph Theodorus
Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi
baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek,
ternyata nama JOGER ini memang
mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar
suka pada nama dan bunyi JOGER
tersebut.
Lalu
mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER
itupun secara praktis, de facto
dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko
kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam
izin dagang kami, nama JOGER
juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu
(maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,
yaitu "ART & BATIK SHOP
JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak
itu pulalah sebenarnya nama JOGER
murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami
pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai
social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha
yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan
senantiasa bersikap BAJU2RA5BER
alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani,
BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan
hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat
bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon
sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil &beradab)
dan berkesinambungan.
Demikianlah,
dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang
melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta
menumbuhkembangkan nama JOGER
sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering
kali dianggap identik dengan T Shirt -
T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr.
Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun
Permintaan
pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke
mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus
bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke
mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya
hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer),
Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk
bermerek dagang, bercap JOGER
dan bertanda tangan JOGER untuk
diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang
sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik
Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas
perhatian serta simpati Anda pada JOGER
yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.
C. Danau Bedugul
Bedugul
adalah objek wisata bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat
sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan.
Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang
bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai
tempat bersemayaman dewi sri atau dewi kesububuran.Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning,
Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota
kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar
sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi
danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
SEJARAH:uraian sejarah Pura Ulun
Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat
dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah
sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik,
sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di
atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan,
telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman
megalitik.
Dalam
lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai
pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak
disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah
pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon
Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M.
Berdasarkan
uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan
sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura
tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh
rakyatnya " I Gusti Agung Sakti". Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
1.
Pura Lingga Petak
2.
Pura Penataran Pucak Mangu
3.
Pura Terate Bang
4.
Pura Dalem Purwa
berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri
Murti,
guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan
lestarinya alamsemesta.
D.
Pantai Sanur
Pantai
Sanur adalah
sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya
Denpasar.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi
untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah
termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur
terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang
ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan
keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise
beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di
sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk
menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini
makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai
Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika
dilihat dari sana.
E. Pantai Tanjung Benoa
Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari
parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling,
Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat
dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat
aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.
Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
Ø PARASAILING
Ø JETSKI
Ø BANANA BOAT
Ø FLYING FISH
Ø SNORKELING
Ø SCUBA DIVING
Ø GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU
Harga yang dikenakan pada pengunjung untuk menikmati
berbagai sarana olahraga atau permainan air tersebut berkisar antara 150 ribu
hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air
selama 10-15 menit.
PULAU PENYU
Deluang
sari adalah
sebuah delta kecil ditumbuhi hutan bakau di Tanjung
Benoa ,
berpantai pasir putih, dengan gelombangnya yang tenang, terletak menghadap
dengan pusat rekreasi laut Pelabuhan Benoa.
Karena memiliki sistem
ekologi yang utuh, pantainya yang bersih, hutan bakaunya yang subur, maka
tempat ini telah dikembangkan untuk penangkaran Penyu laut.
Di saat air surut kita dapat menyebrang ke sana dengan berjalan kaki di
sela-sela pohon bakau dari Tanjung Benoa,
namun di saat air laut pasang, kita harus menyeberang dengan perahu / jukung
dari pelabuhan Benoa selama sekitar 10 menit.
Di samping melihat penangkaran penyu, wisatawan yang
datang ke sini juga dapat melihat berbagai jenis ayam aduan, binatang dan
burung-burung liar serta sebuah pura kecil. Sebagai kawasan wisata, di pulau
kecil ini juga sudah tersedia rumah makan, toko cindera mata serta tempat
atraksi pertunjukan satwa.
Untuk melihat penyu di
Tanjung Benoa ini, silakan ikut program Tour Pulau Penyu dan
Memberi Makan Ikan.
F. Pantai
Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan
wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik
perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di
sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan
patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari
cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan
olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang
tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan
pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena
pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di
pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat
ini. Pantai Pandawa terletak di
desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan
Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati
tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak
yang tahu mengenai Pantai Pandawa
ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi
dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang
dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh
pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk
melakukan upacara melasti.
Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.
Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah. Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding. Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.
Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah. Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding. Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Pantai Pandawa
memang dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut. Di pantai ini Anda bisa
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya rumput laut yang
dijalankan masyarakat sekitar sejak 1980-an. Kabarnya kini aktivitas budidaya
tersebut menggandeng mitra dari negara lain seperti Denmark dan Amerika
Serikat. Selain dikenal dan dijadikan sebagai tujuan wisata pantai, Pantai
Pandawa juga digunakan sebagai lokasi upacara hindu “melasti” oleh
masyarakat desa setempat. Oleh karena itu, datang pada saat upacara tersebut
dapat memberikan atraksi yang lebih mengesankan.
G. Pantai Kuta
Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di
Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara,
dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Kuta
yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal
perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan
Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya,
penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat
penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang
Menjadi
ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city
karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga
wisatawan local. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang
lengkap.Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya
banyak ter dapat di sini.
Pantai
Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan
selama di Kuta.Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga
surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya
sunset pantai Kuta.Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
H.Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana (bahasa
Inggris: Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park), disingkat GWK,
adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini
terletak di tanjung
Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di
sebelah selatan Denpasar,
ibu kota
provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark
atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang
sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter
di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza
Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan
sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong
besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas
ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan
monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan
kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond
telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan
acara besar dan internasional.Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan
bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat
untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan
sementara di daerah Tirta Agung.
I. Puja Mandala
Semangat kebersamaan yang kental dalam masyarakat Bali
melahirkan kompleks peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua.
Berawal dari keinginan umat Islam di Bali untuk mendirikan masjid di daerah
Nusa Dua, inisiatif ini disambut dengan ide dari Menteri Pariwisata yang pada
saat itu dijabat oleh Joop Ave untuk membangun tempat ibadah kelima agama dalam
satu kompleks sebagi simbol kerukunan umat beragama di Bali. Lokasi
Puja Mandala mulai dibangun pada tahun 1994 di atas tanah hibah seluas 2 hektar
dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC). PT. BTDC adalah pihak
pengelola daerah Nusa Dua dimana telah berhasil membangun daerah Nusa Dua
sebagai salah satu tempat tujuan utama wisata di Bali. Pada tahun 1997, daerah
Puja Mandala secara resmi disahkan oleh Menteri Agama Tarmidzi Taher.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
§ Gereja Katolik Bunda Maria Segala
Bangsa (1997)
§ Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa
(1997)
§ Masjid Ibnu Batutah (1997)
§ Vihara Budhina Guna (2003)
§ Pura Jagat Natha (2005)
Biarpun tujuan awal dari Puja
Mandala adalah sebagai fasilitas ibadah wisatawan yang menginap di daerah Nusa
Dua, seiring dengan jalannya waktu, lokasi Puja Mandala sudah menjadi salah
satu tempat kunjungan utama bagi wisatawan di Nusa Dua. Puja
Mandala juga sering disebut sebagai miniatur kerukunan umat beragama di
Indonesia. Dengan relasi harmonis dan dinamis, semangat kebersamaan dalam Puja
Mandala lahir dari relung jati diri masyarakat pendukung nya. Keberadaan
tempat-tempat beribadah di Puja Mandala bukan hanya sebatas simbol saja, namun
merupakan bentuk nyata dari toleransi hakiki dalam suasana informal, akrab dan
terinternalisasi dalam keseharian hidup. Disini, perayaan Ekaristi umat Kristen
seringkali diselingi suara adzan maghrib. Atau shalat Jum’at tetap digelar pada
saat hari raya Nyepi, walau tanpa pengeras suara. Disini dapat disaksikan
secara lansung cermin Bhinneka Tunggal Ika secara nyata
J.
Tari Barong dan Keris
Tari
Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu.
Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan
(adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum
binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu
sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada
beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya
Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di
antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata
adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup
lengkap.
Kostum
Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di
badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan
juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua
penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan
memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di
belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara
sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam
pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi
Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang
lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat
keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya
berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka
Babak Pertama
Barong dan kera sedang berada di
dalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan
sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Mereka bertemu dengan
kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang
dari mereka.
Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti
tiba.Salah seorang pengikut Randa berubah menjadi setan dan memasukkan roh
jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi
marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga
Muncullah
Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda
untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai
hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan semacam rangda
memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan
berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang
Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat
oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada
Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda yang kemudia datang
mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa namun tidak dapat dibunuhnya karena
kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.Rangda menyerahkan kepada Sahadewa
dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk
surga.Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat surga.
Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap
Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa
menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan Babi Hutan,
Sahadewa mendapat kemenangan, kemudian Kalika ini berubah menjadi burung tetapi
tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika yang telah berubah menjadi burung berubah
rupa lagi menjadi rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak
dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena
sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang
menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus
abadi seperti “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah
pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong
barong dalam pertempuran melawan Rangda, dan semuanyapun tidak berhasil
melumpuhkan kesaktian sang Rangda.
K. Pasar Seni Sukowati
Pasar Sukowati berada di kabupaten Gianyar, yang dibangun di
atas tanah seluas ± 600 m2 dengan jumlah bangunan 2 lantai. Arsitektur yang
digunakan adalah paduan antara warna merah. Arsitek pertama disebut Bagus
Tuger.
Pasar seni Sukowati terlihat bersih, teratur, dan rapi,
sehingga pengunjung nyaman selama berbelanja.
Pusat pasar seni Sukowati dibagi menjadi 3 bagian gedung
utama yaitu :
a. Ardha Candra
a. Ardha Candra
Merupakan festival
Bali yang dilaksanakan antara bulan Juni sampai bulan Juli. Ardha Candra
diresmikan
pada tanggal 15
April 1997 oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Drs. arif Tharif
yangdiambil dari gunung Mahameru.
b.Kaisar Hawa
b.Kaisar Hawa
Merupakan tempat
festival kesenian Bali di dalam ruangan tertutup.
c. Mahendra Giri Buana
c. Mahendra Giri Buana
Merupakan
galeri untuk memamerkan karya seni rupa di Bali. Keseniannya diresmikan oleh
Bapak
Marshori tanggal
14 Febuari 1973 yang berisi :
·
Melat
·
Senopati
·
Perang
Buleleng
Di pasar
seni Sukowati ini para pengunjung dapat membeli hasil kerajinan tangan anak
Bali. Sebagai
pasar seni yang terdiri dari ratusan pedagang, transaksi yang terjadi
membutuhkan proses tawar menawar yang sengit. Pedagang pasar ini sering
menaikkan harga barang setinggi langit untuk menarik untung sebesar-besarnya,
sehingga kejelian para pengunjung serta kepandaian menawar harga adalah kunci
mendapatkan barang terbaik dengan harga termurah. Tak jarang pembeli harus
membandingkan harga antara satu kios ke kios lain karena selisih harga yang
mungkin bisa puluhan ribu.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan magnet utama
dalam bidang pariwisata Indonesia. Bahkan bali menjadi andalan pariwisata
Indonesia bagi masyarakat mancanegara. Adapun daya tarik dari majunya dunia
pariwisata Bali yaitu keindahan serta kekayaan alamnya, kebudayaan serta adat
istiadatnya yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Pada
kunjungan dari kegiatan Karya wisata kali ini kami mendapat berbagai informasi
mengenai Bali. Dari kebudayaannya yang sangat beragam, Adat istiadat, Sistem
religi, sistem teghnologi, Pendidikan, Kesenian, serta objek – objek yang ada
di Bali. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat selama kegiatan Karya
Wisata berlangsung. Banyak pengalaman yang berguna salah satunya yaitu
pengalaman berkunjung di suatu sekolah di bali yang memiliki pengelolaan
sekolah yang baik, karakter siswa yang patut dicontoh, dan tetap
memepertahankan sikap nasionalisme walaupun Bali kental akan budaya dan sistem
religinya.
B. Kritik dan Saran
Fasilitas yang mewadahi akan membuat siswa
nyaman ketika melaksanakan studi wisata ke pulau Dewata Bali. Menurut kami
fasilitas yang diberikan oleh sekolah kami kurang mewadahi, dari mulai bus,
hotel hingga fasilitas dari leader yang seharusnya lebih memperhatikan siswa
yang mungkin mengalami pusing, mual, atau tidak enak badan. Sehingga, siswa
merasa kurang nyaman akan fasilitas yang diberikan.
Apabila dalam penyusunan laporan Karya
Wisata di Bali ini banyak kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis mohon
saran dan bimbingannya agar dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik
lagi. Dan semoga laporan Karya Wisata ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan
(Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun
domestik datang mengunjungi pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh
keindahan alamnya saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat
Bali yang begitu kental dan terjaga oleh masyarakatnya meskipun banyak
kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba
untuk menggambatkan kebudayaan masyarakat Bali dan obyek wisata yang menarik di
Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang keindahan
dan kebudayaan di pulau Bali yang mampu memperkenalkan namanya hingga
mancanegara dan menjadi salah satu pulau terindah di Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1. Dimanakah letak Pulau Bali?
2. Apa
saja obyek wisata di Pulau Bali?
3. Apa
perbedaan Bali dengan Pulau lain?
4. Apa
yang membuat Bali begitu menarik?
5. Apa
manfaat dari kunjungan ke Pulau Bali?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulis menyusun karya tulis ini :
o
Untuk memenuhi tugas
dari guru mapel Bahasa Indonesia
o
Untuk menambah wawasan
tentang kebudayaan Bali
o
Agar siswa bangga akan
Tanah airnya
o
Meningkatkan tekad
untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
o
Mengenal adat dan
kebudayaan lain yang berada diwilayah Indonesia
D.
Teknik
Pengumpulan Data
a. Metode
Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati objek dengan langsung dan pandu oleh pemandu
wisata.
b. Metode
Interview (Metode Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan pemandu wisata atau dengan cara
diskusi.
c. Metode
Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dari buku perpustakaan yang
isinya berkaitan dengan kepariwisataan di Bali.
E.
Sistematika Penulisan
Untuk
mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui isi karya tulis ini secara
utuh, maka penulis menyusun karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut
:
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
PRAKATA
DAFTAR
ISI
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Teknik Pengumpulan Data
E.
Sistematika Laporan
Bab
II Hasil Pengamatan
A. Bali Sebagai Pulau Dewata
B. Letak Pulau
Bali
C. Topografi
D. Penduduk Bali
E. Objek Wisata
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI” dalam
bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti
“Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu
siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam
mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut
Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri
yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara
khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.
B.
Letak Pulau Bali
Pulau
Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang
153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau
Jawa.
Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″
Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan
lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha
dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4
(empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau
Beratan atau
Bedugul, Buyan, Tamblingan,
dan Batur.
Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Luas wilayah Provinsi
Bali adalah 5.636,66 km2 atau
0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali
terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas
wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
C. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang
pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung
merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung
panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di
antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung
Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220
m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya
pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2
(dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit
dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha,
lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas
190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi
Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu :
Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan
Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.
D. Penduduk Bali
Penduduk
Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama
Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain
dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan.
Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah
Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor
pariwisata.
Bahasa
Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali,
dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali
adalah bilingual atau bahkan trilingual.
F. Objek Wisata
A. Objek Wisata Tanah Lot
SEJARAH
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah
Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai
(bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah
ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih
kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
LOKASI
Obyek
wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan,
sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pure Tanah Lot terdapat sebuah
pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini
menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset),
turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset
di sini.
B. Objek Wisata Teman Joger
Dulu
(sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum
pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh
siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk
memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl.
Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar
di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan
untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan
toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti
Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan
lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada
pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota
Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap
"lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau
secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko
kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".
Dari
seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari)
memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan
bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi
sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya
sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang
akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan
lima huruf berbunyi JOGER itu
memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang
lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah
itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati
kami yang terdalam untuk mengenang
dan/atau menghargai kebaikan Mr.
Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee,
Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $
20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery
Kusdarijati), di mana nama JOGER
(huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau
"EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama
depan saya JOseph Theodorus
Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi
baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek,
ternyata nama JOGER ini memang
mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar
suka pada nama dan bunyi JOGER
tersebut.
Lalu
mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER
itupun secara praktis, de facto
dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko
kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam
izin dagang kami, nama JOGER
juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu
(maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan,
yaitu "ART & BATIK SHOP
JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak
itu pulalah sebenarnya nama JOGER
murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami
pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai
social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha
yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan
senantiasa bersikap BAJU2RA5BER
alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani,
BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan
hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat
bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon
sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil &beradab)
dan berkesinambungan.
Demikianlah,
dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang
melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta
menumbuhkembangkan nama JOGER
sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering
kali dianggap identik dengan T Shirt -
T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr.
Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun
Permintaan
pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke
mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus
bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke
mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya
hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer),
Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk
bermerek dagang, bercap JOGER
dan bertanda tangan JOGER untuk
diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang
sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik
Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas
perhatian serta simpati Anda pada JOGER
yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.
C. Danau Bedugul
Bedugul
adalah objek wisata bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat
sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan.
Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang
bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai
tempat bersemayaman dewi sri atau dewi kesububuran.Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning,
Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota
kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar
sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi
danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
SEJARAH:uraian sejarah Pura Ulun
Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat
dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah
sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik,
sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di
atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan,
telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman
megalitik.
Dalam
lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai
pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak
disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah
pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon
Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M.
Berdasarkan
uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan
sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura
tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh
rakyatnya " I Gusti Agung Sakti". Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
1.
Pura Lingga Petak
2.
Pura Penataran Pucak Mangu
3.
Pura Terate Bang
4.
Pura Dalem Purwa
berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri
Murti,
guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan
lestarinya alamsemesta.
D.
Pantai Sanur
Pantai
Sanur adalah
sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya
Denpasar.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi
untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah
termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur
terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang
ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan
keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise
beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di
sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk
menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini
makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai
Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika
dilihat dari sana.
E. Pantai Tanjung Benoa
Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari
parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling,
Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat
dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat
aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.
Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
Ø PARASAILING
Ø JETSKI
Ø BANANA BOAT
Ø FLYING FISH
Ø SNORKELING
Ø SCUBA DIVING
Ø GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU
Harga yang dikenakan pada pengunjung untuk menikmati
berbagai sarana olahraga atau permainan air tersebut berkisar antara 150 ribu
hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air
selama 10-15 menit.
PULAU PENYU
Deluang
sari adalah
sebuah delta kecil ditumbuhi hutan bakau di Tanjung
Benoa ,
berpantai pasir putih, dengan gelombangnya yang tenang, terletak menghadap
dengan pusat rekreasi laut Pelabuhan Benoa.
Karena memiliki sistem
ekologi yang utuh, pantainya yang bersih, hutan bakaunya yang subur, maka
tempat ini telah dikembangkan untuk penangkaran Penyu laut.
Di saat air surut kita dapat menyebrang ke sana dengan berjalan kaki di
sela-sela pohon bakau dari Tanjung Benoa,
namun di saat air laut pasang, kita harus menyeberang dengan perahu / jukung
dari pelabuhan Benoa selama sekitar 10 menit.
Di samping melihat penangkaran penyu, wisatawan yang
datang ke sini juga dapat melihat berbagai jenis ayam aduan, binatang dan
burung-burung liar serta sebuah pura kecil. Sebagai kawasan wisata, di pulau
kecil ini juga sudah tersedia rumah makan, toko cindera mata serta tempat
atraksi pertunjukan satwa.
Untuk melihat penyu di
Tanjung Benoa ini, silakan ikut program Tour Pulau Penyu dan
Memberi Makan Ikan.
F. Pantai
Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan
wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik
perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di
sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan
patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari
cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan
olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang
tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan
pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena
pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di
pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat
ini. Pantai Pandawa terletak di
desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan
Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati
tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak
yang tahu mengenai Pantai Pandawa
ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi
dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang
dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh
pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk
melakukan upacara melasti.
Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.
Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah. Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding. Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.
Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah. Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding. Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Pantai Pandawa
memang dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut. Di pantai ini Anda bisa
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya rumput laut yang
dijalankan masyarakat sekitar sejak 1980-an. Kabarnya kini aktivitas budidaya
tersebut menggandeng mitra dari negara lain seperti Denmark dan Amerika
Serikat. Selain dikenal dan dijadikan sebagai tujuan wisata pantai, Pantai
Pandawa juga digunakan sebagai lokasi upacara hindu “melasti” oleh
masyarakat desa setempat. Oleh karena itu, datang pada saat upacara tersebut
dapat memberikan atraksi yang lebih mengesankan.
G. Pantai Kuta
Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di
Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara,
dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Kuta
yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal
perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan
Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya,
penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat
penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang
Menjadi
ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city
karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga
wisatawan local. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang
lengkap.Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya
banyak ter dapat di sini.
Pantai
Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan
selama di Kuta.Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga
surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya
sunset pantai Kuta.Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
H.Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana (bahasa
Inggris: Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park), disingkat GWK,
adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini
terletak di tanjung
Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di
sebelah selatan Denpasar,
ibu kota
provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark
atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang
sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter
di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza
Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan
sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong
besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas
ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan
monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan
kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond
telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan
acara besar dan internasional.Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan
bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat
untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan
sementara di daerah Tirta Agung.
I. Puja Mandala
Semangat kebersamaan yang kental dalam masyarakat Bali
melahirkan kompleks peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua.
Berawal dari keinginan umat Islam di Bali untuk mendirikan masjid di daerah
Nusa Dua, inisiatif ini disambut dengan ide dari Menteri Pariwisata yang pada
saat itu dijabat oleh Joop Ave untuk membangun tempat ibadah kelima agama dalam
satu kompleks sebagi simbol kerukunan umat beragama di Bali. Lokasi
Puja Mandala mulai dibangun pada tahun 1994 di atas tanah hibah seluas 2 hektar
dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC). PT. BTDC adalah pihak
pengelola daerah Nusa Dua dimana telah berhasil membangun daerah Nusa Dua
sebagai salah satu tempat tujuan utama wisata di Bali. Pada tahun 1997, daerah
Puja Mandala secara resmi disahkan oleh Menteri Agama Tarmidzi Taher.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
§ Gereja Katolik Bunda Maria Segala
Bangsa (1997)
§ Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa
(1997)
§ Masjid Ibnu Batutah (1997)
§ Vihara Budhina Guna (2003)
§ Pura Jagat Natha (2005)
Biarpun tujuan awal dari Puja
Mandala adalah sebagai fasilitas ibadah wisatawan yang menginap di daerah Nusa
Dua, seiring dengan jalannya waktu, lokasi Puja Mandala sudah menjadi salah
satu tempat kunjungan utama bagi wisatawan di Nusa Dua. Puja
Mandala juga sering disebut sebagai miniatur kerukunan umat beragama di
Indonesia. Dengan relasi harmonis dan dinamis, semangat kebersamaan dalam Puja
Mandala lahir dari relung jati diri masyarakat pendukung nya. Keberadaan
tempat-tempat beribadah di Puja Mandala bukan hanya sebatas simbol saja, namun
merupakan bentuk nyata dari toleransi hakiki dalam suasana informal, akrab dan
terinternalisasi dalam keseharian hidup. Disini, perayaan Ekaristi umat Kristen
seringkali diselingi suara adzan maghrib. Atau shalat Jum’at tetap digelar pada
saat hari raya Nyepi, walau tanpa pengeras suara. Disini dapat disaksikan
secara lansung cermin Bhinneka Tunggal Ika secara nyata
J.
Tari Barong dan Keris
Tari
Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu.
Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan
(adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum
binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu
sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada
beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya
Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di
antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata
adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup
lengkap.
Kostum
Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di
badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan
juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua
penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan
memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di
belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara
sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa
dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam
pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi
Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang
lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat
keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya
berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka
Babak Pertama
Barong dan kera sedang berada di
dalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan
sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Mereka bertemu dengan
kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang
dari mereka.
Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti
tiba.Salah seorang pengikut Randa berubah menjadi setan dan memasukkan roh
jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi
marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga
Muncullah
Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda
untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai
hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan semacam rangda
memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan
berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang
Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat
oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada
Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda yang kemudia datang
mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa namun tidak dapat dibunuhnya karena
kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.Rangda menyerahkan kepada Sahadewa
dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk
surga.Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat surga.
Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap
Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa
menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan Babi Hutan,
Sahadewa mendapat kemenangan, kemudian Kalika ini berubah menjadi burung tetapi
tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika yang telah berubah menjadi burung berubah
rupa lagi menjadi rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak
dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena
sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang
menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus
abadi seperti “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah
pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong
barong dalam pertempuran melawan Rangda, dan semuanyapun tidak berhasil
melumpuhkan kesaktian sang Rangda.
K. Pasar Seni Sukowati
Pasar Sukowati berada di kabupaten Gianyar, yang dibangun di
atas tanah seluas ± 600 m2 dengan jumlah bangunan 2 lantai. Arsitektur yang
digunakan adalah paduan antara warna merah. Arsitek pertama disebut Bagus
Tuger.
Pasar seni Sukowati terlihat bersih, teratur, dan rapi,
sehingga pengunjung nyaman selama berbelanja.
Pusat pasar seni Sukowati dibagi menjadi 3 bagian gedung
utama yaitu :
a. Ardha Candra
a. Ardha Candra
Merupakan festival
Bali yang dilaksanakan antara bulan Juni sampai bulan Juli. Ardha Candra
diresmikan
pada tanggal 15
April 1997 oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Drs. arif Tharif
yangdiambil dari gunung Mahameru.
b.Kaisar Hawa
b.Kaisar Hawa
Merupakan tempat
festival kesenian Bali di dalam ruangan tertutup.
c. Mahendra Giri Buana
c. Mahendra Giri Buana
Merupakan
galeri untuk memamerkan karya seni rupa di Bali. Keseniannya diresmikan oleh
Bapak
Marshori tanggal
14 Febuari 1973 yang berisi :
·
Melat
·
Senopati
·
Perang
Buleleng
Di pasar
seni Sukowati ini para pengunjung dapat membeli hasil kerajinan tangan anak
Bali. Sebagai
pasar seni yang terdiri dari ratusan pedagang, transaksi yang terjadi
membutuhkan proses tawar menawar yang sengit. Pedagang pasar ini sering
menaikkan harga barang setinggi langit untuk menarik untung sebesar-besarnya,
sehingga kejelian para pengunjung serta kepandaian menawar harga adalah kunci
mendapatkan barang terbaik dengan harga termurah. Tak jarang pembeli harus
membandingkan harga antara satu kios ke kios lain karena selisih harga yang
mungkin bisa puluhan ribu.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan magnet utama
dalam bidang pariwisata Indonesia. Bahkan bali menjadi andalan pariwisata
Indonesia bagi masyarakat mancanegara. Adapun daya tarik dari majunya dunia
pariwisata Bali yaitu keindahan serta kekayaan alamnya, kebudayaan serta adat
istiadatnya yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
Pada
kunjungan dari kegiatan Karya wisata kali ini kami mendapat berbagai informasi
mengenai Bali. Dari kebudayaannya yang sangat beragam, Adat istiadat, Sistem
religi, sistem teghnologi, Pendidikan, Kesenian, serta objek – objek yang ada
di Bali. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat selama kegiatan Karya
Wisata berlangsung. Banyak pengalaman yang berguna salah satunya yaitu
pengalaman berkunjung di suatu sekolah di bali yang memiliki pengelolaan
sekolah yang baik, karakter siswa yang patut dicontoh, dan tetap
memepertahankan sikap nasionalisme walaupun Bali kental akan budaya dan sistem
religinya.
B. Kritik dan Saran
Fasilitas yang mewadahi akan membuat siswa
nyaman ketika melaksanakan studi wisata ke pulau Dewata Bali. Menurut kami
fasilitas yang diberikan oleh sekolah kami kurang mewadahi, dari mulai bus,
hotel hingga fasilitas dari leader yang seharusnya lebih memperhatikan siswa
yang mungkin mengalami pusing, mual, atau tidak enak badan. Sehingga, siswa
merasa kurang nyaman akan fasilitas yang diberikan.
Apabila dalam penyusunan laporan Karya
Wisata di Bali ini banyak kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis mohon
saran dan bimbingannya agar dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik
lagi. Dan semoga laporan Karya Wisata ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA