Sabtu, 29 Maret 2014

Contoh Laporan Studytour Ke Bali

LAPORAN HASIL STUDY TOUR
KE BALI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Guru Pengampu
Doni Tridadi,S.Pd
LOgo_SMA_N_2_Mranggen.jpg

Disusun oleh :
Nama          : Anindia Novie Andini
     Kelas          : XI-IPA 4
     No                        : 03
     NIS             : 3569

SMA NEGERI 2 MRANGGEN
TAHUN AJARAN 2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN
Penyusun
Nama   : Anindia Novie Andini
Kelas   : XI IPA 4
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 2 Mranggen pada
Hari                 :
Tanggal           :

Wali Kelas XI IPA - 4,                                                                                   Guru Pembimbing,


Dra. H. Soeharni                                                                                           Doni Tridadi,S.Pd
                                                                                                                                                        NIP 196812061993032008                                                                       
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Mranggen

Drs. Siswandi, M.Pd.
NIP 19630321 198903 1 012
I
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
v Hidup tanpa mempunyai tujuan sama seperti " Layang-layang putus" Miliki tujuan dan percayalah anda dapat mencapainya.
v Jangan menyalahkan apapun atas keinginan kamu yang belum terwujud. Dari pada menunggu, lebih baik kamu berusaha mewujudkannya.
v Langkah pertama menuju kebahagian adalah memutuskan apa yang kamu mau, kemudian lakukan.
v Sukses dicapai dengan mengembangkan kelebihan kita bukan dengan menghilangkan kelemahan.
v Jangan takut gagal, karena kegagalan membuat kita semakin kuat dan tangguh.
v Terkadang kita perlu kehilangan untuk kembali mengerti arti dari menemukan dan memiliki.
v Setiap cerita selalu punya akhir. Tetapi dalam kehidupan sebuah akhir hanyalah sebuah awal yang baru.
v Segala sesuatau ada harganya, jadi jangan cengeng dalam menghadapi kehidupan

Karya tulis ini kami persembahkan kepada :
1.Bapak Drs.H.Siswandi,M.Pd. selaku Kepala SMA N 2 Mranggen.
2.Bapak Hadi Prayitno,S.Pd  selaku pembimbing dalam bus 1 dan selaku ketua panitia.
3. Bapak Doni Tridadi selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan pembimbing dalam bus 1.
4. Bapak / Ibu guru SMA N 2 Mranggen.
5. Ayah dan Ibu penulis.
6. Teman-teman dan adik-adik kelas yang tercinta.




II
PRAKATA
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena saya dapat menyelesaikan laporan karya wisata yang ditugaskan kepada saya. Laporan yang saya buat ini berjudul “LAPORAN HASIL STUDY TOUR KE BALI”.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu  jika melakukanya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih pada :
1. Bapak Drs.H.Siswandi,M.Pd. selaku Kepala SMA N 2 Mranggen sekaligus penanggung jawab dalam pembuatan karya tulis ini.
2. Bapak David Yudi,S.Pd dan ibu Lina Ari,S.Pd. selaku pembimbing dalam bus 5 yang telah memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis baik materiil maupun imateriil.
3. Bapak Hadi Prayitno,S.Pd. selaku ketua panitia yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Ibu Dra. H. Soeharni selaku walikelas XI IPA-4.
5.  Bapak Doni Tridadi selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
6.  Bapak / Ibu guru SMA N 2 Mranggen yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
7.  Orang tua Penulis yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
          Selain itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dan mendukung saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Dalam menyelesaikan kegiatan ini, saya menyadari akan kekurangan serta hasil yang jauh dari sempurna, oleh sebab itu saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki karya tulis ini.
            Saya mengharapkan agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.



III
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................I 
Motto dan Pengesahan ............................................................................................. II
Prakata................................................................................................................... .. III
Daftar isi................................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah  ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 2
E. Sistematika Laporan ............................................................................................. 3
BAB II HASIL PENGAMATAN
A. Bali Sebagai Pulau Dewata .................................................................................. 4
B. Letak Geografis Bali ............................................................................................ 4
C. Topografi............................................................................................................... 5
D. Penduduk Bali ..................................................................................................... 5
E. Objek Wisata ........................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B.Saran  ..................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24






IV
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
       Indonesia merupakan negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali,  setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun domestik datang mengunjungi pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh keindahan alamnya saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang begitu kental dan terjaga oleh masyarakatnya meskipun banyak kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya.
       Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambatkan kebudayaan masyarakat Bali dan obyek wisata yang menarik di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang keindahan dan kebudayaan di pulau Bali yang mampu memperkenalkan namanya hingga mancanegara dan menjadi salah satu pulau terindah di Indonesia.

B.   Rumusan Masalah
1.      Dimanakah letak Pulau Bali?
2.      Apa saja obyek wisata di Pulau Bali?
3.      Apa perbedaan Bali dengan Pulau lain?
4.      Apa yang membuat Bali begitu menarik?
5.      Apa manfaat dari kunjungan ke Pulau Bali?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ini :
o   Untuk memenuhi tugas dari guru mapel Bahasa Indonesia
o   Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan Bali
o   Agar siswa bangga akan Tanah airnya
o   Meningkatkan tekad untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
o   Mengenal adat dan kebudayaan lain yang berada diwilayah Indonesia

D.  Teknik Pengumpulan Data
a.      Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek dengan langsung dan pandu oleh pemandu wisata.
b.      Metode Interview (Metode Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan pemandu wisata atau dengan cara diskusi.

c.      Metode Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dari buku perpustakaan yang isinya berkaitan dengan kepariwisataan di Bali.













E. Sistematika Penulisan
       Untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui isi karya tulis ini secara utuh, maka penulis menyusun karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
Bab I   Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Teknik Pengumpulan Data
E.     Sistematika Laporan
Bab II Hasil Pengamatan
          A. Bali Sebagai Pulau Dewata
           B. Letak Pulau Bali
           C. Topografi
           D. Penduduk Bali
           E. Objek Wisata
BAB III PENUTUP
          A.Kesimpulan
          B.Saran 
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
HASIL PENGAMATAN

A.    Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.

B.      Letak Pulau Bali
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa Tenggara Timur.


     C. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220 m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.

     D. Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.

F.    Objek Wisata
A.   Objek Wisata Tanah Lot
    
SEJARAH
            Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
 Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.



LOKASI
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pure Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
B. Objek Wisata Teman Joger

Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".
Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil &beradab) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt - T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun
Permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.

C.   Danau Bedugul
            
Bedugul adalah objek wisata bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan.
Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai tempat bersemayaman dewi sri atau dewi kesububuran.Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
SEJARAH:uraian sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M.
Berdasarkan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti". Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
1.      Pura Lingga Petak
2.      Pura Penataran Pucak Mangu
3.      Pura Terate Bang
4.       Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri
     Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alamsemesta.

D.   Pantai Sanur
            Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
            Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
            Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.

E.    Pantai Tanjung Benoa
Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.
Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
Ø   PARASAILING
Ø   JETSKI
Ø   BANANA BOAT
Ø   FLYING FISH
Ø   SNORKELING
Ø   SCUBA DIVING
Ø   GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU
            Harga yang dikenakan pada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga atau permainan air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air selama 10-15 menit.

                                                  PULAU PENYU
 
            Deluang sari adalah sebuah delta kecil ditumbuhi hutan bakau di Tanjung Benoa , berpantai pasir putih, dengan gelombangnya yang tenang, terletak menghadap dengan pusat rekreasi laut Pelabuhan Benoa.
Karena memiliki sistem ekologi yang utuh, pantainya yang bersih, hutan bakaunya yang subur, maka tempat ini telah dikembangkan untuk penangkaran Penyu laut. Di saat air surut kita dapat menyebrang ke sana dengan berjalan kaki di sela-sela pohon bakau dari Tanjung Benoa, namun di saat air laut pasang, kita harus menyeberang dengan perahu / jukung dari pelabuhan Benoa selama sekitar 10 menit.
            Di samping melihat penangkaran penyu, wisatawan yang datang ke sini juga dapat melihat berbagai jenis ayam aduan, binatang dan burung-burung liar serta sebuah pura kecil. Sebagai kawasan wisata, di pulau kecil ini juga sudah tersedia rumah makan, toko cindera mata serta tempat atraksi pertunjukan satwa.
Untuk melihat penyu di Tanjung Benoa ini, silakan ikut program Tour Pulau Penyu dan Memberi Makan Ikan.
F.    Pantai Pandawa
       
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat ini. Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak yang tahu mengenai Pantai Pandawa ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.

            Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.

Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah.  Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding.  Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Pantai Pandawa memang dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut. Di pantai ini Anda bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya rumput laut yang dijalankan masyarakat sekitar sejak 1980-an. Kabarnya kini aktivitas budidaya tersebut menggandeng mitra dari negara lain seperti Denmark dan Amerika Serikat. Selain dikenal dan dijadikan sebagai tujuan wisata pantai, Pantai Pandawa juga digunakan sebagai lokasi upacara hindu “melasti” oleh masyarakat desa setempat. Oleh karena itu, datang pada saat upacara tersebut dapat memberikan atraksi yang lebih mengesankan.
G.   Pantai Kuta
 
                Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang   
Menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan local. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini.
Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta.Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta.Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
H.Garuda Wisnu Kencana
      

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.



I.       Puja Mandala
Semangat kebersamaan yang kental dalam masyarakat Bali melahirkan kompleks peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua. Berawal dari keinginan umat Islam di Bali untuk mendirikan masjid di daerah Nusa Dua, inisiatif ini disambut dengan ide dari Menteri Pariwisata yang pada saat itu dijabat oleh Joop Ave untuk membangun tempat ibadah kelima agama dalam satu kompleks sebagi simbol kerukunan umat beragama di Bali.                                                                                                                                         Lokasi Puja Mandala mulai dibangun pada tahun 1994 di atas tanah hibah seluas 2 hektar dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC). PT. BTDC adalah pihak pengelola daerah Nusa Dua dimana telah berhasil membangun daerah Nusa Dua sebagai salah satu tempat tujuan utama wisata di Bali. Pada tahun 1997, daerah Puja Mandala secara resmi disahkan oleh Menteri Agama Tarmidzi Taher.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
§     Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa (1997)
§     Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa (1997)
§     Masjid Ibnu Batutah (1997)
§     Vihara Budhina Guna (2003)
§     Pura Jagat Natha (2005)
Biarpun tujuan awal dari Puja Mandala adalah sebagai fasilitas ibadah wisatawan yang menginap di daerah Nusa Dua, seiring dengan jalannya waktu, lokasi Puja Mandala sudah menjadi salah satu tempat kunjungan utama bagi wisatawan di Nusa Dua.  Puja Mandala juga sering disebut sebagai miniatur kerukunan umat beragama di Indonesia. Dengan relasi harmonis dan dinamis, semangat kebersamaan dalam Puja Mandala lahir dari relung jati diri masyarakat pendukung nya. Keberadaan tempat-tempat beribadah di Puja Mandala bukan hanya sebatas simbol saja, namun merupakan bentuk nyata dari toleransi hakiki dalam suasana informal, akrab dan terinternalisasi dalam keseharian hidup. Disini, perayaan Ekaristi umat Kristen seringkali diselingi suara adzan maghrib. Atau shalat Jum’at tetap digelar pada saat hari raya Nyepi, walau tanpa pengeras suara. Disini dapat disaksikan secara lansung cermin Bhinneka Tunggal Ika secara nyata
J.   Tari Barong dan Keris
 
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka
Babak Pertama
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba.Salah seorang pengikut Randa berubah menjadi setan dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan semacam rangda memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda yang kemudia datang mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa namun tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.Rangda menyerahkan kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga.Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat surga.
Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan Babi Hutan, Sahadewa mendapat kemenangan, kemudian Kalika ini berubah menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika yang telah berubah menjadi burung berubah rupa lagi menjadi rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi seperti “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong barong dalam pertempuran melawan Rangda, dan semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian sang Rangda.
K. Pasar Seni Sukowati
      
Pasar Sukowati berada di kabupaten Gianyar, yang dibangun di atas tanah seluas ± 600 m2 dengan jumlah bangunan 2 lantai. Arsitektur yang digunakan adalah paduan antara warna merah. Arsitek pertama disebut Bagus Tuger.
Pasar seni Sukowati terlihat bersih, teratur, dan rapi, sehingga pengunjung nyaman selama berbelanja.
Pusat pasar seni Sukowati dibagi menjadi 3 bagian gedung utama yaitu :
a. Ardha Candra
     Merupakan festival Bali yang dilaksanakan antara bulan Juni sampai bulan Juli. Ardha Candra diresmikan
     pada tanggal 15 April 1997 oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Drs. arif Tharif yangdiambil dari gunung Mahameru.
b.Kaisar Hawa
     Merupakan tempat festival kesenian Bali di dalam ruangan tertutup.
c.       Mahendra Giri Buana
     Merupakan galeri untuk memamerkan karya seni rupa di Bali. Keseniannya diresmikan oleh Bapak
        Marshori tanggal 14 Febuari 1973 yang berisi :
·            Melat
·            Senopati
·            Perang Buleleng
            Di pasar seni Sukowati ini para pengunjung dapat membeli hasil kerajinan tangan anak Bali. Sebagai pasar seni yang terdiri dari ratusan pedagang, transaksi yang terjadi membutuhkan proses tawar menawar yang sengit. Pedagang pasar ini sering menaikkan harga barang setinggi langit untuk menarik untung sebesar-besarnya, sehingga kejelian para pengunjung serta kepandaian menawar harga adalah kunci mendapatkan barang terbaik dengan harga termurah. Tak jarang pembeli harus membandingkan harga antara satu kios ke kios lain karena selisih harga yang mungkin bisa puluhan ribu.


        BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan magnet utama dalam bidang pariwisata Indonesia. Bahkan bali menjadi andalan pariwisata Indonesia bagi masyarakat mancanegara. Adapun daya tarik dari majunya dunia pariwisata Bali yaitu keindahan serta kekayaan alamnya, kebudayaan serta adat istiadatnya yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
               Pada kunjungan dari kegiatan Karya wisata kali ini kami mendapat berbagai informasi mengenai Bali. Dari kebudayaannya yang sangat beragam, Adat istiadat, Sistem religi, sistem teghnologi, Pendidikan, Kesenian, serta objek – objek yang ada di Bali. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat selama kegiatan Karya Wisata berlangsung. Banyak pengalaman yang berguna salah satunya yaitu pengalaman berkunjung di suatu sekolah di bali yang memiliki pengelolaan sekolah yang baik, karakter siswa yang patut dicontoh, dan tetap memepertahankan sikap nasionalisme walaupun Bali kental akan budaya dan sistem religinya.

B. Kritik dan Saran
     Fasilitas yang mewadahi akan membuat siswa nyaman ketika melaksanakan studi wisata ke pulau Dewata Bali. Menurut kami fasilitas yang diberikan oleh sekolah kami kurang mewadahi, dari mulai bus, hotel hingga fasilitas dari leader yang seharusnya lebih memperhatikan siswa yang mungkin mengalami pusing, mual, atau tidak enak badan. Sehingga, siswa merasa kurang nyaman akan fasilitas yang diberikan.
     Apabila dalam penyusunan laporan Karya Wisata di Bali ini banyak kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis mohon saran dan bimbingannya agar dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik lagi. Dan semoga laporan Karya Wisata ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA
http://kesusastraandanbudayabali.blogspot.com/                                                          

 BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
       Indonesia merupakan negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali,  setiap tahunnya banyak wisatawan asing maupun domestik datang mengunjungi pulau Bali. Mereka tidak hanya tertarik oleh keindahan alamnya saja, tetapi mereka juga tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang begitu kental dan terjaga oleh masyarakatnya meskipun banyak kebudayaan asing yang mulai masuk kedalamnya.
       Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambatkan kebudayaan masyarakat Bali dan obyek wisata yang menarik di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui lebih jauh tentang keindahan dan kebudayaan di pulau Bali yang mampu memperkenalkan namanya hingga mancanegara dan menjadi salah satu pulau terindah di Indonesia.

B.   Rumusan Masalah
1.      Dimanakah letak Pulau Bali?
2.      Apa saja obyek wisata di Pulau Bali?
3.      Apa perbedaan Bali dengan Pulau lain?
4.      Apa yang membuat Bali begitu menarik?
5.      Apa manfaat dari kunjungan ke Pulau Bali?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ini :
o   Untuk memenuhi tugas dari guru mapel Bahasa Indonesia
o   Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan Bali
o   Agar siswa bangga akan Tanah airnya
o   Meningkatkan tekad untuk melestarikan kebudayaan Indonesia
o   Mengenal adat dan kebudayaan lain yang berada diwilayah Indonesia

D.  Teknik Pengumpulan Data
a.      Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek dengan langsung dan pandu oleh pemandu wisata.
b.      Metode Interview (Metode Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan pemandu wisata atau dengan cara diskusi.

c.      Metode Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti dari buku perpustakaan yang isinya berkaitan dengan kepariwisataan di Bali.













E. Sistematika Penulisan
       Untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui isi karya tulis ini secara utuh, maka penulis menyusun karya tulis ini dengan sistematika sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
Bab I   Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Teknik Pengumpulan Data
E.     Sistematika Laporan
Bab II Hasil Pengamatan
          A. Bali Sebagai Pulau Dewata
           B. Letak Pulau Bali
           C. Topografi
           D. Penduduk Bali
           E. Objek Wisata
BAB III PENUTUP
          A.Kesimpulan
          B.Saran 
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
HASIL PENGAMATAN

A.    Bali Sebagai Pulau Dewata
Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa Sansekerta berarti “Kekuatan” dan dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai dua pahlawan yang sangat berjasa dalam mempertahankan wilayah Bali yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Pulau Bali disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.

B.      Letak Pulau Bali
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Batas-batas wilayah Bali :
a. Utara : Laut Bali.
b. Selatan : Samudra Indonesia.
c. Barat : Selat Bali, Provinsi Jawa Timur.
d. Timur : Provinsi Nusa Tenggara Timur.


     C. Topografi
Di tengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Gunung tersebut adalah Gunung merbuk (1.386 m), Gunung parai (1.414 m), Gunung watukara (2.276 m), Gunung panggilingan (2.098 m), Gunung batur (1.717 m), dan Gunung Agung (3.140 m). Di antara gunung – gunung tersebut yang masih aktif adalah Gunung Batur dan Gunung Agung. Dibagian selatan Gunung Batur terdapat semacam bukit yang tingginya 220 m, sedangkan Nusa Penida merupakan bukit kapur dengan puncaknya setinggi 529 m.
Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha.
Provinsi Bali memiliki 3 (tiga) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan dengan luas ± 370 ha, Danau Tamblingan dengan luas ± 110 ha dan Danau Batur dengan luas ± 1.718.751 ha.

     D. Penduduk Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.

F.    Objek Wisata
A.   Objek Wisata Tanah Lot
    
SEJARAH
            Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.
 Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.



LOKASI
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pure Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
B. Objek Wisata Teman Joger

Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima huruf J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai di mana pun, kapan pun maupun oleh siapa pun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di Jl. Sulawesi 37, Denpasar (tepat di depan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak Kantor Perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memiliki sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain-lainnya, tapi kami/saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (di atas sebuah tempat tidur) di kota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lain" (suka nyleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau "public domain".
Dari seperti yang juga biasa saya lakukan, waktu itu pun saya (untuk beberapa hari) memutar otak (berpikir/berdebat dengan diri saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak-atik beberapa huruf maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekedar kebetulan kalau kami/saya memilih lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka dan waktu itu sedang kami urus izin dagangnya, karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang lain, melainkan juga karena nama/istilah/bunyi JOGER itu adalah juga merupakan sebuah itikad/niat/hasrat/tujuan/maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/atau menghargai kebaikan Mr. Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami (saya dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati), di mana nama JOGER (huruf E-nya dibaca seperti "E" dalam menyebut "ENAK" atau "EKONOMI") itu adalah merupakan penggabungan antara 2 huruf nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan 3 huruf nama depan teman kami Mr. GERhard Seeger, di mana di samping memang benar-benar berbunyi baru (murni hasil inovasi kami/bukan public domain), berbeda dan uniek, ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, barbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut.
Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER), nama JOGER itupun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka (di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut, karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami, nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami yang waktu itu (maaf!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau kebarat-baratan, yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang kami pajang di bagian depan atas toko kami. Dan sejak itu pulalah sebenarnya nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuh kembangkan nilai-nilai moral, nilai-nilai social, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA5BER alias bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja, melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya secara wajar (adil &beradab) dan berkesinambungan.
Demikianlah, dulu sebelum 19 Januari 1981 sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt - T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata uniek/khas karya Mr. Joger yang walaupun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun
Permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap kesana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta (sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta, Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T Shirt) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan bertanda tangan JOGER untuk diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER, (Jl. Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak jahat ini.

C.   Danau Bedugul
            
Bedugul adalah objek wisata bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan.
Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai tempat bersemayaman dewi sri atau dewi kesububuran.Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
SEJARAH:uraian sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M.
Berdasarkan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti". Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
1.      Pura Lingga Petak
2.      Pura Penataran Pucak Mangu
3.      Pura Terate Bang
4.       Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri
     Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alamsemesta.

D.   Pantai Sanur
            Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
            Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
            Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.

E.    Pantai Tanjung Benoa
Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.
Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
Ø   PARASAILING
Ø   JETSKI
Ø   BANANA BOAT
Ø   FLYING FISH
Ø   SNORKELING
Ø   SCUBA DIVING
Ø   GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU
            Harga yang dikenakan pada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga atau permainan air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut pengunjung bisa menikmati olahraga air selama 10-15 menit.

                                                  PULAU PENYU
 
            Deluang sari adalah sebuah delta kecil ditumbuhi hutan bakau di Tanjung Benoa , berpantai pasir putih, dengan gelombangnya yang tenang, terletak menghadap dengan pusat rekreasi laut Pelabuhan Benoa.
Karena memiliki sistem ekologi yang utuh, pantainya yang bersih, hutan bakaunya yang subur, maka tempat ini telah dikembangkan untuk penangkaran Penyu laut. Di saat air surut kita dapat menyebrang ke sana dengan berjalan kaki di sela-sela pohon bakau dari Tanjung Benoa, namun di saat air laut pasang, kita harus menyeberang dengan perahu / jukung dari pelabuhan Benoa selama sekitar 10 menit.
            Di samping melihat penangkaran penyu, wisatawan yang datang ke sini juga dapat melihat berbagai jenis ayam aduan, binatang dan burung-burung liar serta sebuah pura kecil. Sebagai kawasan wisata, di pulau kecil ini juga sudah tersedia rumah makan, toko cindera mata serta tempat atraksi pertunjukan satwa.
Untuk melihat penyu di Tanjung Benoa ini, silakan ikut program Tour Pulau Penyu dan Memberi Makan Ikan.
F.    Pantai Pandawa
       
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst. Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV
Tidak salah jika Pantai Pandawa di sebut sang perawan di Bali Selatan karena pantai tersebut sangat alami sekali dan air laut sangat jernih. Yang tampak di pantai hanyalah rumput laut dan tidak ada sampah-sampah berserakan di tempat ini. Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan Pura Uluwatu. Akses jalan menuju Pantai Pandawa masih dalam proses perbaikan karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan juga. Tidak banyak yang tahu mengenai Pantai Pandawa ini, selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.

            Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.

Berkunjung ke pantai ini berarti Anda perlu bersiap-siap untuk basah.  Berenang menjadi aktivitas utama selain kano atau paragliding.  Akan tetapi, apabila tidak ingin berbasah-basahan maka Anda bisa bersantai duduk di warung-warung pinggir pantai sembari menikmati air kelapa bersama jagung bajar. Anda juga bisa berjalan-jalan di sepanang pesisir pantainya menyaksikan petani rumput laut yang sedang beraktivitas.
Pantai Pandawa memang dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut. Di pantai ini Anda bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang budidaya rumput laut yang dijalankan masyarakat sekitar sejak 1980-an. Kabarnya kini aktivitas budidaya tersebut menggandeng mitra dari negara lain seperti Denmark dan Amerika Serikat. Selain dikenal dan dijadikan sebagai tujuan wisata pantai, Pantai Pandawa juga digunakan sebagai lokasi upacara hindu “melasti” oleh masyarakat desa setempat. Oleh karena itu, datang pada saat upacara tersebut dapat memberikan atraksi yang lebih mengesankan.
G.   Pantai Kuta
 
                Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach).
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan. Sekarang kawasan Kuta telah berkembang   
Menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan local. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap.Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini.
Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta.Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta.Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
H.Garuda Wisnu Kencana
      

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.



I.       Puja Mandala
Semangat kebersamaan yang kental dalam masyarakat Bali melahirkan kompleks peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua. Berawal dari keinginan umat Islam di Bali untuk mendirikan masjid di daerah Nusa Dua, inisiatif ini disambut dengan ide dari Menteri Pariwisata yang pada saat itu dijabat oleh Joop Ave untuk membangun tempat ibadah kelima agama dalam satu kompleks sebagi simbol kerukunan umat beragama di Bali.                                                                                                                                         Lokasi Puja Mandala mulai dibangun pada tahun 1994 di atas tanah hibah seluas 2 hektar dari PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC). PT. BTDC adalah pihak pengelola daerah Nusa Dua dimana telah berhasil membangun daerah Nusa Dua sebagai salah satu tempat tujuan utama wisata di Bali. Pada tahun 1997, daerah Puja Mandala secara resmi disahkan oleh Menteri Agama Tarmidzi Taher.
Dengan penyelesaian bangunan secara bertahap, berikut daftar nama tempat ibadah di Puja Mandala:
§     Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa (1997)
§     Gereja Kristen Prostestan Bukit Doa (1997)
§     Masjid Ibnu Batutah (1997)
§     Vihara Budhina Guna (2003)
§     Pura Jagat Natha (2005)
Biarpun tujuan awal dari Puja Mandala adalah sebagai fasilitas ibadah wisatawan yang menginap di daerah Nusa Dua, seiring dengan jalannya waktu, lokasi Puja Mandala sudah menjadi salah satu tempat kunjungan utama bagi wisatawan di Nusa Dua.  Puja Mandala juga sering disebut sebagai miniatur kerukunan umat beragama di Indonesia. Dengan relasi harmonis dan dinamis, semangat kebersamaan dalam Puja Mandala lahir dari relung jati diri masyarakat pendukung nya. Keberadaan tempat-tempat beribadah di Puja Mandala bukan hanya sebatas simbol saja, namun merupakan bentuk nyata dari toleransi hakiki dalam suasana informal, akrab dan terinternalisasi dalam keseharian hidup. Disini, perayaan Ekaristi umat Kristen seringkali diselingi suara adzan maghrib. Atau shalat Jum’at tetap digelar pada saat hari raya Nyepi, walau tanpa pengeras suara. Disini dapat disaksikan secara lansung cermin Bhinneka Tunggal Ika secara nyata
J.   Tari Barong dan Keris
 
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka
Babak Pertama
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.
Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba.Salah seorang pengikut Randa berubah menjadi setan dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah.Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti.
Babak Ketiga
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban.Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda.Tetapi setan semacam rangda memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan.Dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda yang kemudia datang mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa namun tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa.Rangda menyerahkan kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga.Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda mendapat surga.
Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa, penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan Kalika merubah rupa menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sahadewa melawan Babi Hutan, Sahadewa mendapat kemenangan, kemudian Kalika ini berubah menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika yang telah berubah menjadi burung berubah rupa lagi menjadi rangda.Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi barong. Karena sama saktinya maka pertarungan antara barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi seperti “Kebajikan” melawan “Kebatilan” kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong barong dalam pertempuran melawan Rangda, dan semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian sang Rangda.
K. Pasar Seni Sukowati
      
Pasar Sukowati berada di kabupaten Gianyar, yang dibangun di atas tanah seluas ± 600 m2 dengan jumlah bangunan 2 lantai. Arsitektur yang digunakan adalah paduan antara warna merah. Arsitek pertama disebut Bagus Tuger.
Pasar seni Sukowati terlihat bersih, teratur, dan rapi, sehingga pengunjung nyaman selama berbelanja.
Pusat pasar seni Sukowati dibagi menjadi 3 bagian gedung utama yaitu :
a. Ardha Candra
     Merupakan festival Bali yang dilaksanakan antara bulan Juni sampai bulan Juli. Ardha Candra diresmikan
     pada tanggal 15 April 1997 oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bapak Drs. arif Tharif yangdiambil dari gunung Mahameru.
b.Kaisar Hawa
     Merupakan tempat festival kesenian Bali di dalam ruangan tertutup.
c.       Mahendra Giri Buana
     Merupakan galeri untuk memamerkan karya seni rupa di Bali. Keseniannya diresmikan oleh Bapak
        Marshori tanggal 14 Febuari 1973 yang berisi :
·            Melat
·            Senopati
·            Perang Buleleng
            Di pasar seni Sukowati ini para pengunjung dapat membeli hasil kerajinan tangan anak Bali. Sebagai pasar seni yang terdiri dari ratusan pedagang, transaksi yang terjadi membutuhkan proses tawar menawar yang sengit. Pedagang pasar ini sering menaikkan harga barang setinggi langit untuk menarik untung sebesar-besarnya, sehingga kejelian para pengunjung serta kepandaian menawar harga adalah kunci mendapatkan barang terbaik dengan harga termurah. Tak jarang pembeli harus membandingkan harga antara satu kios ke kios lain karena selisih harga yang mungkin bisa puluhan ribu.


        BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan magnet utama dalam bidang pariwisata Indonesia. Bahkan bali menjadi andalan pariwisata Indonesia bagi masyarakat mancanegara. Adapun daya tarik dari majunya dunia pariwisata Bali yaitu keindahan serta kekayaan alamnya, kebudayaan serta adat istiadatnya yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
               Pada kunjungan dari kegiatan Karya wisata kali ini kami mendapat berbagai informasi mengenai Bali. Dari kebudayaannya yang sangat beragam, Adat istiadat, Sistem religi, sistem teghnologi, Pendidikan, Kesenian, serta objek – objek yang ada di Bali. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat selama kegiatan Karya Wisata berlangsung. Banyak pengalaman yang berguna salah satunya yaitu pengalaman berkunjung di suatu sekolah di bali yang memiliki pengelolaan sekolah yang baik, karakter siswa yang patut dicontoh, dan tetap memepertahankan sikap nasionalisme walaupun Bali kental akan budaya dan sistem religinya.

B. Kritik dan Saran
     Fasilitas yang mewadahi akan membuat siswa nyaman ketika melaksanakan studi wisata ke pulau Dewata Bali. Menurut kami fasilitas yang diberikan oleh sekolah kami kurang mewadahi, dari mulai bus, hotel hingga fasilitas dari leader yang seharusnya lebih memperhatikan siswa yang mungkin mengalami pusing, mual, atau tidak enak badan. Sehingga, siswa merasa kurang nyaman akan fasilitas yang diberikan.
     Apabila dalam penyusunan laporan Karya Wisata di Bali ini banyak kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis mohon saran dan bimbingannya agar dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik lagi. Dan semoga laporan Karya Wisata ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA
http://kesusastraandanbudayabali.blogspot.com/                                                          


5 komentar:

  1. waduh banyak yang copy artikel ini jadinya ane gak jadi copy paste juga :v cari artikel lain. eh!

    BalasHapus
  2. I SAID THANK YOU FOR MUCH, BCS I CAN COPY PASTE IT FOR MA WORK <3 LAV YA MUCH MUCH

    BalasHapus
  3. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus